Minggu Ke 3
1. Grup proses manajemen proyek
Dalam sebuah
manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk
suatu grup proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses:
- Inisisasi yaitu dilakukannya pendefinisian proyek
- Perencanaan proyek yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati
- Eksekusi yaitu mengintegerasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan
- Kontrol yaitu mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya
- Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek
2. Hubungan antara grup proses dan area knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaran proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge merupakan memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi di dalam grup proses.
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaran proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge merupakan memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi di dalam grup proses.
3. Membangun metodologi manajemen proyek IT
Sebuah
perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung
pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan
metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam
dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok
untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan Software
Development Life Cycle (SDLC).
Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas
yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan
akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu
berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek
yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi
orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut
akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.
Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada
berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa
diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang
spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan
pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki
keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu
metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang "one size fits all".
Kita
dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk
perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai
dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat
disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek.
Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi
beberapa metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing
yang lengkap dari metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara
high level, kemudian menentukan yang menjadimain interest, lalu
melakukan klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah artikel "Defining
& Classifying Project Management Methodologies." Berikut ini
gambaran level dari klasifikasi metodologi manajemen proyek dari artikel
tersebut.
Ada
baiknya perusahaan membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek
pada Level 3 (Organization specific, customized methodology). Yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi menjadi L4 maupun L5
sesuai kemampuan manajer proyek .
Sebuah kesimpulan yang menarik
terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel
"Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut, Alistair
Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles,
skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards,
quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup
semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar
metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa
metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya
mendefinikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference
yang mencakup:
- A common project management model
- Companywide project management training programs
- Project management career development- Knowledge-sharing activities
4. Studi kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site
JWD Consulting’s Project Management Intranet Site terdiri dari beberapa proses sebagai berikut ini:
Input:
JWD Consulting’s Project Management Intranet Site terdiri dari beberapa proses sebagai berikut ini:
- Initiating
- Planning
- Executing
- Monitoring and Controlling
- Closing
- Initiating
Input:
- Mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan
- Menganalisis kebutuhan yang diperlukan dalam membangun proyek
- Memperkirakan resiko-resiko yang akan muncul
Output:
- Project charter terselesaikan dan disepakati
- Terpilihnya Manajer Proyek
- Teridentifikasinya pihak-pihak yang berkepentingan
- Business case terselesaikan
Planning
Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu pelaksanaan proyek
Input:
Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu pelaksanaan proyek
Input:
- Berupa output dari proses inisiasi sebelumnya
Output:
- Ditentukannya lingkup proyek
- Adanya kontrak tim
- Adanya WBS
- Scheduled Project terbentuk
- Adanya daftar dari resiko yang diprioritaskan
Executing
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
Input:
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
Input:
- Berupa output dari proses perencanaan (planning)
Output:
- Mengimplementasikan solusi dari masalah-masalah yang ada
- Mengetahui data performansi kerja dari tim
- Perencanaan Manajemen Proyek (diperbaharui)
- Terkualifikasinya daftar penjual
Monitoring and ControllingMonitoring and Controlling merupakan
pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek
untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dgn rencana awal
proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada dari
rencana awal.
Input:
Input:
- Berupa output-an dari proses sebelumnya
Output:
- Adanya recommended corrective actions, preventive actions, dan defect repair
- Terukurnya performansi
- Terukurnya kontrol kualitas
- Resolved Issues
Closing
Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita
Input:
Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita
Input:
- Berupa output dari proses penutupan
Output:
- Final Product, service or result
- Menutup kontrak
- Dokumentasi
5. Inisiasi proyek
Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah
proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang
ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan
dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan
terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam
menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka
seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat
dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga
petunjuk untuk memulai perencanaan.
6. Dokumen inisiasi proyek
Dokumen inisisasi proyek merupakan dokumen yang berisi tentang tahap
awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati
untuk dikerjakan oleh tim proyek.
7. Rencana proyek
Rencana proyek merupakan sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam
menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang
menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
8. Eksekusi proyek, pengawasan proyek, penyelesaian proyek, dan Post-Project Follow-up
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas
proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada
tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan
dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung,
beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Dikutip dari:
terima kasih
BalasHapus